"Kapan kamu nyusul?"
"Kapan nih undangannya?"
"Ustazah,
ustazah itu kapan sih nikahnya?"
"bla...bla...bla....bla...."
".........................................."
".........................................."
Dan sederet pertanyaan lain, mulai
dari pertanyaan yang benar-benar rasa keingintahuan, sekedar iseng, sampai yang nadanya
nggak enak didengar. Setiap kali mendengarnya, aku berusaha untuk
tak menghiraukannya, tapi lama kelamaan hatiku pun menjerit. Sungguh, hatiku tak
sekuat yang dipikirkan oleh orang lain. Berbagai tanggapan orang pun
bermunculan seiring berjalannya waktu.
Namun apalah daya, sungguh semua
memang rahasia Allah. Tak pernah ada niat untuk menunda-nunda, atau mencari
seseorang yang sempurna. Tapi memang inilah jalanNYA.
“Menikah itu sekarang hanya
sekedar keraguan ikhwan dan penantian akhwat…"
Ya, perkataan Salim A.Fillah itu,
memang benar, sangat benar untukku, untuk apa yang sekarang aku alami. Itulah
kenyataannya. Aku heran, apa sebenarnya yang membuat mereka, para ikhwan
ragu-ragu? Apa karena khawatir jika ditolak? atau khawatir kehidupan setelah
pernikahan? atau malah merekalah yang menanti sosok akhwat yang ideal, yang
sempurna?
Tak sadarkah kalian, para ikhwan,
jika ketidaktegasan kalian, keragu-raguan kalian justru semakin membuat kami
menderita dalam penantian yang tak pasti?
Tahukah kalian, yang kami inginkan hanya 1 hal, sebuah
kepastian, hanya itu, cukup.
Akhwat bukan memilih, tapi dipilih.
Jadi, wahai insan yang bernama
ikhwan....
Mantapkan hati, hilangkan keraguan,
dan beranikan dirimu
Berilah jawaban atas penantian kami
Jangan biarkan kami menunggu dalam
ketidakpastian.
"Aku
bukan tak sabar, hanya tak ingin menanti
Karena berani memutuskan adalah juga kesabaran
Karena terkadang penantian membuka pintu-pintu syaithan”
Karena berani memutuskan adalah juga kesabaran
Karena terkadang penantian membuka pintu-pintu syaithan”
-Salim
A.Fillah-
“Mencintai
tak berarti harus memiliki. Mencintai berarti pengorbanan untuk kebahagiaan
orang yang kita cintai. Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil
kesempatan. Itulah keberanian. Atau mempersilakan. Yang ini
pengorbanan.”
-Salim
A.Fillah-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan jadi silent reader ya, kasih coment, saran or masukan untuk blog ini. Thanks, Arigato, sudah mampir di blog ini...