Cinta itu begitu luar biasa, mampu membuat kita tergugu dengan berjuta harap dan rindu, bahkan merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang kita cintai, hingga wujudnya sudah mencipta resah, cemas, juga doa-doa.
Tapi cinta pun menyedihkan air mata, bagaimanapun ketika kita terjebak dalam sebuah rasa yang awalnya mungkin tak kita sadari, harusnya kita bisa jadi lebih dewasa. Bagaimanapun, cinta akan tetap indah jika ia disembunyikan hingga hanya kita dan Allah saja yang tahu.
Cinta itu ibarat warna, ketika kita merasakan ada getar yang tak terdefinisi, itulah cinta. Hanya saja, kita tak tahu cinta dengan warna apa dan seberapa kuat pendarnya menerangi hati kita. Ada orang yang menyadari warna cinta dan kuatnya pendar itu langsung ketika dekat dengan orang yang dicintai, ada juga yang baru sadar ketika orang tercinta telah pergi.
Sesungguhnya aku tak menyadari apa yang aku rasakan. Mencintai bagiku adalah suatu hal yang membuatku bahagia, tapi dicintai terkadang bisa menyisakan satu rasa yang tak terdefinisi dan mungkin saja membuat kita terluka. Hingga pada akhirnya kitalah yang harus berkorban agar tak melihat pendar kekecewaan pada wajahnya. Karena itu mengapa harus bersedih jika hanya bisa mencintai dari jauh? Balasan cinta tak harus dari orang yang kita cintai, kan?
Inilah keajaiban sebuah cinta. Kita mungkin tak menyadari bahwa masih ada orang yang mencintai kita dengan setulus hati. Memang, mengejar apa yang kita cintai akan membuahkan satu rasa paling indah jika itu tercapai. Tapi bukankah lebih indah memberi cinta pada orang yang mencintai kita setulus hati. Pada akhirnya kita harus memilih. Tapi yakinlah, bahwa cinta akan tetap indah pada akhirnya.
Cinta akan tetap indah pada akhirnya. Karena cinta penuh dengan sensasi yang tak habis untuk dinikmati dan dikenang. Bukankah cinta butuh proses? Proses itulah seni keindahannya.
Sesungguhnya aku tak menyadari apa yang aku rasakan. Mencintai bagiku adalah suatu hal yang membuatku bahagia, tapi dicintai terkadang bisa menyisakan satu rasa yang tak terdefinisi dan mungkin saja membuat kita terluka. Hingga pada akhirnya kitalah yang harus berkorban agar tak melihat pendar kekecewaan pada wajahnya. Karena itu mengapa harus bersedih jika hanya bisa mencintai dari jauh? Balasan cinta tak harus dari orang yang kita cintai, kan?
Inilah keajaiban sebuah cinta. Kita mungkin tak menyadari bahwa masih ada orang yang mencintai kita dengan setulus hati. Memang, mengejar apa yang kita cintai akan membuahkan satu rasa paling indah jika itu tercapai. Tapi bukankah lebih indah memberi cinta pada orang yang mencintai kita setulus hati. Pada akhirnya kita harus memilih. Tapi yakinlah, bahwa cinta akan tetap indah pada akhirnya.
Cinta akan tetap indah pada akhirnya. Karena cinta penuh dengan sensasi yang tak habis untuk dinikmati dan dikenang. Bukankah cinta butuh proses? Proses itulah seni keindahannya.
Cinta seindah apapun akan bisa menciptakan luka jika terlalu mengejarnya dengan porsi yang tak seharusnya. Tapi disisi lain, cinta bagaimanapun rupanya bisa menciptakan kebahagiaan jika diporsikan sesuai kadarnya.
Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah dikerjakan dan diketahui, tapi pada apa yang telah dikerjakan namun tidak diketahui.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api, yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti isyarat yang tak sempat dikirim awan kepada hujan, yang menjadikannya tiada.
Aku bukan daun, aku tak mau menjadi daun. Aku tak pernah menginginkan perasaan ini, ia datang begitu saja, menelusuk hatiku. Tumbuh pelan-pelan seperti kecambah disiram hujan. Dan aku terjebak dalam semua perasaan yang mengungkung ini. Ya, perasaan itu adalah cinta.
Orang yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta.
Mereka yang menyukainya menyebutnya tanggung jawab
Mereka yang bermain dengannya menyebutnya sebuah permainan
Mereka yang tidak memilikinya menyebutnya sebuah impian
Mereka yang saling mencintai menyebutnya takdir
Allah yang mengetahui yang terbaik, akan memberi kita kesusahan untuk menguji.
Kadang ia melukai hati, supaya hikmatNya bisa tertanam dalam.
Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan dibaliknya.
Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, namun kita harus tetap percaya bahwa ketika Allah mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.
Mengapa menunggu?
Karena walaupun kita ingin mengambil satu keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa.
Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin sembrono.
Jika ingin berlari, belajarlah berjalan dahulu,
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu,
Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu.
Pada akhirnya lebih baik menunggu orang yang kita inginkan, ketimbang memilih apa yang ada.
Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai, ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada.
Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat.
Karena hidup ini terlalu singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah, karena menunggu mempunyai tujuan yang lebih mulia dan misterius.
Bunga tidak mekar dalam waktu semalam, kota Roma tidak dibangun dalam waktu sehari.
Kehidupan dirajut dalam rahim selama 9 sembilan bulan.
Cinta yang agung terus tumbuh dalam kehidupan.
Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama dan penantian kita tidaklah sia-sia.
Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal, iman, keberanian dan pengharapan, penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorang pun membayangkannya.
Kehidupan dirajut dalam rahim selama 9 sembilan bulan.
Cinta yang agung terus tumbuh dalam kehidupan.
Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama dan penantian kita tidaklah sia-sia.
Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal, iman, keberanian dan pengharapan, penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorang pun membayangkannya.
Pada akhirnya Allah dalam segala hikmatNya meminta kita menunggu, karena alasan yang penting.
Diambil dari berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan jadi silent reader ya, kasih coment, saran or masukan untuk blog ini. Thanks, Arigato, sudah mampir di blog ini...